Baru saja melihat big match antara Arsenal v MU. Hasil akhir dimenangkan MU dengan skor
1-2. Gol dicetak oleh Valencia (45+1)
dan Wellbeck (82) berbalas Van Persie (71).
Hasil ini memaksa pasukan Emirates mengakui keunggulan MU baik tandang
maunpun kandang di musim 2011-2012 ini.
Entah saya harus mengatakan dan
menulis apa setelah kekalahan ini. Hati
tertekan, tenggorokan cekat, pikiran pun emosional. Memang untuk satu hal ini mampu membuat saya
begitu emosional. Bagi saya sepak bola
& Arsenal mengajarkan saya cukup banyak hal. Sepak bola adalah panggung yang bisa
dikatakan miniatur dunia, sedangkan Arsenal adalah filosofi untuk mengarungi
miniature tersebut.
Saya memang seorang Gooner, jadi sebenarnya sulit bagi saya unruk
rasional, tapi jangan salah sangka dulu.
Meski saya seorang Gooner, saya selalu berusaha untuk tetap rasional dan
objektif. Entah berhasil atau tidak.
Setelah pertandingan malam ini,
bagaimanapun hasilnya bisa dikatakan lebih baik dari pertemuan pertama yang menghasilkan
skor 8-2. Kini hanya kalah 2-1. Secara aggregate ini berarti Arsenal kalah
dengan sangat telak, 9-3 untuk MU. The
Gunners benar-benar dilangkahi dan dikangkangi oleh MU.
Saya tidak ingin membahas
keputusan yang oleh banyak fans dan sang kapten sendiri di pertanyakan, yaitu
perihal pergantian Alex Oxlade Chamberlain oleh Arshavin. Meski belakangan ternyata AOC diketahui
kelelahan dan mengalami keram di kaki.
Tapi saya akan coba membahas akibat kekalahan tersebut dan bagaimana
kira-kira Arsenal di akhir musim.
Nirpoin ini adalah yang ketiga
kali secara berturut-turut setelah sebelumnya dihempaskan Fulham dan Swansea,
yang artinya juga pasukan Emitares belum mendapat sebiji poin pun selepas tahun
baru !!! Plus kekalahan ke-8 di pekan 22.
Meski begitu Gunners masih
tertolong dengan kekalahan Newcastle United dan Liverpool, sehingga mereka
masih tetap bertahan di posisi 5 dengan perolehan 36 poin, sama dengan NU hanya
beda selisih gol.
Meski aman di posisi 5, tapi
menjadi semakin sulit mencecar top 4 di akhir musim untuk bisa berlaga di UCL
musim depan. The North London tertinggal
5 dan 10 poin dari pos ke 4 dan 3 yang diisi oleh Chelsea dan Spurs. Bagaimana dengan kans juara!? Akh,
sudahlah. Sudah sangat tidak relevan
dengan kondisi sekarang jika masih bicara juara BPL. Finish di empat besar saja sudah cukup sulit.
Siapapun tahu, sebuah tim yang
menguasai pertandingan dan terus memegang dan menciptakan peluang akan
berpeluang lebih besar menciptakan banyak gol dan menang, meski tidak melulu tapi
hal itu hanya sekian dari kebanyakan.
Nah melihat Arsenal di tiga kekalahan tersebut, bisa dikatakan itulah
masalahnya. Van Persie cs tidak
menguasai permainan dan akhirnya kalah.
Melawan Fulhan ball possession di
pegang Fulham meski terbantu dengan dikeluarkannya Djourou, Swansea memgang permainan dengan 55,2% penguasaan, bahkan
mereka berhasil mengalahkan Arsenal dengan gaya khas Arsenal. Umpan pendek cepat, dan cepat pressing jika
kehilangan bola. Dan semalam dengan
leluasa Setan Merah mengurung pertahanan Arsenal.
Ada fakta menarik perihal
penguasaan. Menurut @orbinho, Arsenal
memiliki belasan tendangan di setiap pertandingan dan setiap tiga tendangan
mengarah ke gawang, satu gol akan diciptakan.
Di pertandingan melwan Swansea bukti terbaru (14 shoot, 8 mengarah
gawang).
16 pekan masih tersisa di musim
ini. Berarti masih tersedia 48
poin. Jika mampu menyapu bersih seluruh
poin, Arsenal akan mampu mengumpulkan 84 poin.
Namun hal itu hampir tidak mungkin.
Dari 16 pekan tersebut Arsenal masih harus bersua Man.City (kandang),
Chelsea (K), Liverpool (T), Spurs (K), dan Newcastle (K). lima klub berpotensi besar mengganjal
Arsenal.
Pertandingan pertama melawan
City, Arsenal takluk 1-0 lewat gol tunggal Silva di menit 53’. Di pertemuan kedua nanti pada pekan 32, 7 Maret mendatang, di Emirates Stadium,
diprediksikan kekuatan Arsenal sudah lengkap, duo full back andalan Sagna dan
Andre Santos akan bermain, plus gelandang muda Jack Wilshere. Namun momentum nampaknya masih akan dimiliki
pasukan Mancini dan itu pun jika City belum memastikan juara. Hasil seri sudah cukup
bagi Wenger ketika menghadapi City.
Lalu menghadapi Chelsea, jika
berkaca pada partai pertama Arsenal akan memiliki kepercayaan diri tinggi,
ditambah dengan main di kandang, plus pemain yang sudah lengkap, tampaknya
Gunners akan meraih tiga angka, meski mendapat perlawanan sengit dari Chelsea.
Bagaimana menghadapi
Liverpool?? Hingga pekan ke 22, Anfield
menjadi salah satu tim yang belum terkalahkan di kandang bersama dengan
City. Anfield memang dikenal susah
ditaklukan meski susah juga bagi si empunya stadion untuk mengumpulkan poin
penuh di rumah sendiri (menang 4, seri 7). Tekad Arsenal
untuk membalas kekalahan partai pertama dan alotnya Liverpool dirumah sendiri
akan mengahasilkan pertandingan yang ketat, dan pada akhirnya berbagai angka.
Dari 19 pekan setelah dibantai City 5-1 di pekan ketiga, Spurs mencatatkan rekor yang sanagat baik. Dari potensi 57 poin, mereka mampu mengumpulkan 45 poin dengan rincian 14 kemenangan, 3 seri dan 2 kalah. Dengan 39 memasukkan dan 15 kemasukan, menjadikannya
melaju hingga pos ke-3 dan hanya berselisih 5 & 8 angka dengan MU dan City. Dengan fakta
tersebut bahkan pasukan Redknapp digadang mampu bersaing dengan duo Manchester
meraih title liga. Statistic tersebut
yang akan menjadikan pasukan Wenger sulit untuk meraih poin penuh, namun dengan
sentimen musuh satu kota, pembalasan partai pertama dan gengsi besar bermain
dikandang, Van Persie cs akan menang tipis dan meraih tripoin krusial.
Siapa top skor dibawah Van
Persie ? jawabnya adalah Demba Ba. Ya
pemain dari Newcastle yang baru dibeli awal musim (bener gak??) menjadi top
skor kedua dengan 15 gol. Dengan
kontribusinya tersebut Demba Ba menjadi andalan dan menginspirasi permainan
NU. Bahkan mereka mampu mengalahkan MU
dengan skor 3-1 di Sport Direct Arena, kandang the toon Army. Jika peringkat the toon army masih dibawah
Arsenal ditambah gengsi Arsenal bermain dikandang serta fakta diatas kertas
Gunners lebih unggul, tripoin bukan tidak mungkin bagi Arsenal.
Bagaimana dengan ke empat belas
tim lain!!?? Perhitungan atas kertas dan
tradisi yang ada menjadikan Arsenal lebih unggul, atas dasar itu seharusnya
Arsenal mampu meraih poin penuh dari mereka.
Semua prediksi tersebut tentu saja harus dibarengi dengan catatan
Arsenal berada di kondisi pemain yang sudah lengkap dan berada di tahap
permainan yang baik pula, serta yang paling penting daya juang untuk finish di
4 besar. Pasalnya hal terakhir menjadi
hal yang sangat krusial, apalagi terjadi penyikapan yang berbeda dari sang
pelatih dengan CEO perihal finish di zona Champions.
Ivan Gazidis, CEO Arsenal,
mengatakan bukan masalah besar jika Arsenal tidak menyelesaikan musim di zona
Champions, secara keuangan mungkin akan turun pendapatan, tapi ia bilang sudah
merencanakan jika harus finish diluar 4 besar.
Sedangkan sang manajer, Arsene Wenger, baginya merupakan bencana bagi
Arsenal jika mengakhiri musim diluar 4 besar.
Tentu saja pernyataan sang CEO
diibaratkan sebagai bendera putih dan (mungkin) akan memengaruhi para pemain
yang seperti telah menerima pemakluman jika memang tidak finish di zona
UCL. Perlu diingat selama 15 tahun
berturut-turut Arsenal telah secara konsisten mengikuti UCL, hanya Real Madrid
dan MU yang mampu menyamai pencapaian tersebut.
Ini semua hanya prediksi, tetap saja yang menentukan di atas lapangan. Dan saya juga sadar, frase umum yang mengatakan, bola itu bundar, apapun bisa terjadi. Ya betul. So, just wait and see again. Yes I do
Ini semua hanya prediksi, tetap saja yang menentukan di atas lapangan. Dan saya juga sadar, frase umum yang mengatakan, bola itu bundar, apapun bisa terjadi. Ya betul. So, just wait and see again. Yes I do
#COMEONYOUGUNNERS