Rabu, 03 Agustus 2011

Cepat Sembuh Aurelia Renna

Minggu 31 Juli 2011 kemarin, saya dapat sms, isinya mengabarkan kecelakaan kendaraan yang dialami teman saya.  Aurelia Renna namanya.  Dia saudara, teman, adik saya juga.  Saya pikir kecelakaan "biasa saja", pikiran itu berubah setelah sore hari saya menjenguknya.  Meski saya lihat hanya kira-kira setengah menit (karena sudah keburu diusir satpam) di ruang UGD, saya tahu keadaannya.  Keadaannya PARAH.  Kepala bagian depan dan belakang bocor, tangan kanan patah, kaki kanan patah, dan bahu kanan tampaknya bolong, mata membiru (menurut teman saya karena pendarahan).  Pikiran saya teringat kejadian 7 tahun lalu, saat saya SMA, saya hampir kehilangan kawan saya akibat kecelakaan.  Tapi buru-buru saya hilangkan pikiran itu.

Sore itu saya menjenguk dengan Andika.  Tampak kawan saya Matthew Marcel Roebert yang terlihat sangat murung.  Alhamdulillah setelah setengah jam menunggu, saya sempat menemaninya (atas permintaan suster) untuk masuk kedalam ruangan scan membantu suster.  Di dalam, saya dengan sangat jelas melihat keadaan Aurel, benar memang kedua matanya membiru, tangan dan kaki kanan patah, bahu diperban.  Sprei dan selimut basah dan lengket karena darah.  Meski begitu alhamdulillah ia masih sempat beberapa kali menjawab panggilan dengan aunggukan kecil dan sahutan pelan dari salah seorang suster, lega mendengarnya.

Diruangan tersebut beberapa kali saya mengangkat tangan, bahu, kepala, dan kaki Aurel untuk membantu suster memfoto bagian-bagian tubuhnya yang patah, beberapa kali itu saya merasa ngilu.  Kira-kira setelah 25 menit saya di dalam, Aurel membuka matanya, sebelah kanan terbuka kecil sekali, sebelah kiri terlihat setengah, alhamdulillah dia masih mengingat saya, "keliatan tapi burem, ka alfan kan" jawabnya.

Sekitar 45 menit bagian-bagian tubuh Aurel di scan, selanjutnya giliran kepalanya di scan.  Yang satu ini dilakukan diruangan yang berbeda.  Nah di saat ini, ia tidak bisa diam, beberapa kali ia menggerakkan kakinya yang di infus, dan menggerak-gerakan kepala.  Dan yang paling membuat kaget ketika ia mencoba melepas bantuan oksigen, secara refleks saya dan seorang suster yang berada di dekatnya memegang tangannya untuk tidak ditarik.  Menurut ibu saya kalau sudah begitu sepertinya gegar otak.  Setelah scan kepala selesai ia langsung dipindahkan keruang ICU, disana Aurel bersama dengan pasien-pasien yang sudah berumur. 

Pukul 5 sore hari, saya pulang dan sampai sekarang belum sempat lagi menjenguknya, menurut beberapa teman, alhamdulillah ia berangsur-angsur pulih setelah menjalani operasi.  Salah seorang moderator pada forum Parkour Indonesia melalui postingannya di parkourindonesia.web.id mengatakan, bahwa operasinya adalah pengangkatan pecahan tengkorak dan menindak dislokasi tulang-tulangnya.  Operasi di mulai dari jam 19.30 WIB sampai tepat pukul 00.oo WIB, Senin, 1 Agustus, malam.  Sekarang dalam proses pemulihan.  Menurut salah satu teman ia sudah bisa diajak berkomunikasi meski hanya mengangguk-angguk, menurut teman lain ia sudah mulai bawel.  Alhamdulillah. 

Yang membuat saya terharu adalah, kenyataan bahwa sangat besar sekali kepedulian dari keluarga besar Parkour Indonesia terhadap musibah yang dialami Aurel.  Teman-teman semua serentak berdoa dan menjenguk Aurel yang berada di Rumah Sakit Rawa Lumbu, Jembatan 6, Bekasi Timur.  Beberapa teman PKJKT sudah menjenguknya, bukan tidak mungkin dari luar daerah lain juga akan menjenguk.  Tidak sedikit juga yang menyumbang rezeki untuk membantu operasi dan pengobatan Aurel yang mencapai 70 (tujuh puluh) juta rupiah, untuk yang satu ini bagi yang ingin menyumbang bisa langsung transfer ke rekening Rek: 5780385059 BCA atas nama Barowi.  GBU all.

Doa kami untuk kesembuhanmu Aurel.  Tetap semangat dan cepat sembuh yaa, latihan bareng lagi kitaaa..mau liat lentur-lentur badan Aurel kalo lagi pendinginan,hehehehe.  Semangat!!!
Ki-Ka : Aurel, Matthew, Ririn

Tidak ada komentar:

Posting Komentar