Kata
tersebut keluar dari mulut seorang George Eliot. Menurutnya ketika kita telah berhasil
menyelesaikan satu tugas, maka keberhasilan tersebut otomatis menjadi bahan
bakar untuk melakukan usaha keberhasilan yang lain.
Lalu
mengapa saya menulis ini. Saya hanya
ingin berbagi yang ada hubungannya dengan kutipan tersebut. Sebagai penulis amatir, sebagai blogger,
tentu saya memiliki beberapa target yang ingin saya capai. Salah satunya adalah agar opini atau tulisan
saya masuk ke dalam Tabloid Bola.
Tepatnya masuk ke halaman 23 bagian “Suara Tifosi”.
Untuk
masuk pada bagian tersebut sebenarnya yang paling sulit adalah masuk ke dalam
Boks Suara Tifosi. Tempat untuk opini
yang dianggap redaksi paling berbobot, paling baik dari sekian banyak opini
yang masuk.
Nah,
tak disangka ternyata saya berhasil masuk.
Istimewanya bagi saya, itu adalah usaha yang ketiga bagi saya tapi sudah
berhasil. Senang sekali rasanya, nama
@alfan_m dan opini saya berada di setiap ribuan eksemplar Tabloid Bola yang terbit di seluruh
Indonesia.
Tabloid
tersebut edisi ‘Kamis-Jumat 6-7 Oktober’.
Kala itu saya memberikan opini setelah tema yang dilemparkan
keluar. “Menurut Anda siapakah yang
mengalami krisis, Inter atau Milan.
Alasannya?”. Lalu saya jawab
“Inter. Menempati papan bawah klasemen
Serie A. Gonta-ganti formasi dan pelatih
pada awal musim plus jumlah kebobolan paling banyak. Menunjukan bahwa Inter benar-benar mengalami
krisis”
Begitu
saja!? Hanya seperti itu!? Ya, betul sesederhana itu. Tapi bagi saya itu sangat berkesan. Hal itu membuat saya sangat bersemangat dan ingin melakukannya lagi. Dan yang paling penting, hal itu saya anggap
sebagai keberhasilan (kecil) dan bahan bakar untuk melakukan usaha (tulisan)
keberhasilan lain. Saya merasakan betul
kalimat di atas. Terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar