Senin, 27 Februari 2012

Kandang dan Unbeaten

Barcelona, unbeaten di Camp Nou dengan rekor mengagumkan
Liga Inggris, Italia, Spanyol, dan Jerman.  Tidak ada penggila sepak bola yang memungkiri bahwa keempat liga tersebut adalah yang terbaik di Eropa, atau mungkin sejagat, tapi akan menjadi perdebatan yang panjang jika membicarakan siapa yang terbaik dari keempat liga tersebut.  Namun jika rujukannya adalah liga champion, koefisien liga inggris masih jauh lebih baik dari ketiga pesaingnya. 

Tapi bukan hal itu yang akan saya tulis disini.  Terdapat fakta menarik dari keempat liga terbaik Eropa ini.  Mereka memiliki kesamaan, setidaknya hingga musim memasuki paruh kedua.  Masing-masing liga tersebut memiliki delegasi yang tercatat sebagai tim yang belum terkalahkan di kandang sendiri.  Bahkan salah satunya belum terkalahkan sepanjang musim ini, baik kandang maupun tandang.

Tidak percaya !? Mari tengok papan klasemen di tiap liga tersebut, dan temukan angka ‘0’.  Tidak perlu kecermatan untuk menemukan angka tersebut, karena angka tersebut akan sangat mencolok diantara banyak angka lain.  Anda akan menemukan angka tersebut berada di daftar ‘K’ yang berari kalah, namun dikandang sendiri.  Setelah itu perhatikan juga ketika mereka bermain di ajang cup competition.

Menjadi luar biasa mengingat hal tersebut terjadi di era sepak bola modern seperti saat ini, apa lagi musim telah bergulir hingga mendekati akhir.  Artinya paling tidak terdapat 13-20 pertandingan kandang yang telah dijalani.

Klub-klub tersebut adalah Barcelona, Juventus, Liverpool, dan Borussia Monchengladbach.  Mereka yang belum memeroleh kekalahan satu pun di rumah sendiri.

Liverpool
Klub dari Inggris ini menjadi satu-satunya klub di luar empat besar yang mampu menjaga keperawanan dirumah sendiri dari kekalahan.  Keangkeran Anfield memang sudah menjadi rahasia umum.  Duo Manchester yang sedang merajai Barclays Premier League (BPL) pun dibuat bertekuk lutut di Anfield.  Meski pada laga melawan City hasil imbang 2-2, namun Silva cs harus pulang dengan kekecawaan karena harus tersingkir dari Carling Cup dengan kekalahan aggregat 3-2.

Mereka telah bermain sebanyak 12 pertandingan  BPL di kandang, rinciannya adalah 4 menang, 8 seri, dan belum kalah.  Selain itu The Reds juga telah menjalani tiga pertandingan FA Cup, yaitu ketika menghantam Oldham 5-1 dan MU dengan skor 2-1, serta Brighton 6-1.  Di ajang Carling Cup pun Gerrad cs telah memainkan satu laga di kandang melawan Man. City dengan skor 2-2 ketika terjadi semi final 2.  Jika di total, Reds telah menjalani 16 match, 7M, 9S, 0K, dengan catatan 29 memasukkan dan 13 kemasukan.

Ironisnya, mereka juga tercatat sebagai klub yang sulit memeroleh kemenangan dirumah sendiri dengan sembilan kali seri. 

Sebenarnya ada satu lagi tim yang belum terkalahkan yaitu Man. City, bahkan pencapaiannya melebihi The Reds dengan 13 kali main dirumah dalam ajang BPL dan seluruhnya menghasilkan tripoin!!!  Hanya saja rekor tersebut menjadi cacat ketika pada FA Cup kalah 2-3 dari Man. United dan semifinal 1 Carling Cup mereka takluk 0-1 dari The Reds.

Well, menarik ditunggu siapa yang akan meruntuhkan Anfield untuk kali pertama di musim ini, mengingat mereka masih harus menjamu Chelsea, City, dan Arsenal di ajang BPL.

Juventus
Torehan jauh lebih baik dilakukan oleh Juventus.  Selain belum kalah di Juventus Arena, mereka pun belum kalah di pertandingan tandang.  Hingga 24 kali bermain, mereka masih untouchable.  statistic yang ada mencatat mereka berhasil mengumpulkan 50 poin hasil dari 13 menang dan 11 seri.

Fakta tersebut bukan tidak mungkin menjadikan sang allenatre Nyonya Tua, Antonio Conte, untuk membidik rekor yang lebih jauh, yakni menyamai I Rossoneri pada musim 91-92 ketika berhasil meraih scudetto tanpa sekalipun memeroleh kekalahan. 

Namun yang memerihatinkan adalah rekor seri Juve pun akan menjadi masalah.  Dengan rekor belum tersentuh kekalahan seharusnya mereka bisa melaju lebih jauh dari Milan, tapi kenyataan beda 1 poin dan duduk di tangga kedua meski menyimpan satu pertandingan dengan Milan yang sudah merasakan 3 kali kalah, perlu diperbaiki.  Jangan sampai rekor tak tersentuh kekalahan selama satu musim tidak berujung scudetto, seperti pada masa 78-79 ketika Perugia mengalami 19 seri.

Barcelona & Monchengladbach 
Setali tiga uang Barcelona demikian.  Bermain 12 kali di Camp Nou, 11 kemenangan, dan 1 seri diperoleh dengan 50 memasukkan dan 4 kemasukan.  Jika ditotal dengan bermain 3 kali di liga Champions serta Piala Raja dan Piala Super Spanyol, artinya mereka telah bermain sebanyak 20 kali, berapa statistiknya!? Muncul angka mencolok 16 menang, 3 seri dan 0 kalah.  Selisih golnya pun amat jomplang 75 memasukkan hanya berbalas 8 gol !!! Alamaakkk.  Tidak berlebihan jika memang mereka disebut juara dunia, dan memang demikian.

Rekor seperti ini menjadi lebih mengejutkan ketika muncul nama Borussia Monchenggladbach.  Klub yang kini bertengger di papan ketiga klasemen Bundesliga sampai pada pekan 23, belum sekalipun terkalahkan di kandang, bahkan beberapa diantaranya berhasil menaklukan juara bertahan Dortmund dan Bayern Muenchen.  Jika ditambah sekali main di DFB Pokal berarti mereka telah 13 kali main dengan catatan 9 menang, dan 4 seri, selisih gol 28 berbanding 9.

Memang, kandang merupakan tempat paling potensial untuk meraih hasil maksimal atau paling tidak menangguk sebiji poin.  Klub promosi-pun sangat mungkin meraih poin penuh dari tim besar dirumah sendiri, seperti yang terjadi pada Swansea City ketika menaklukan Arsenal 15 Januari silam.  Atau di Italia ketika Novara menang tipis 1-0 Inter pada 12 Pebruari lalu. 

Kunjungi website BOLA untuk mendapatkan berita-berita aktual seputar olahraga
http://bolanews.com/

Ikuti juga Polling Anugrah Olah Raga Indonesia, klik link di bawah ini  
http://www.anugeraholahragaindonesia.com/    
  

Rabu, 22 Februari 2012

Membangun Insan Muda Berbudaya dengan Olah Raga



Salah satu komunitas olah raga di Jakarta, Parkour, sedang menjalani latihan rutin
 Pasti kita semua tahu bahwa olahraga memberikan kesehatan bagi tubuh kita, namun tidak cukup banyak yang menyadari bahwa dengan kita berolah raga, juga akan menyehatkan jiwa dan mental kita.  Saya jadi teringat perkataan Dra. Lydia Indira M.Psi, beliau adalah dosen saya yang juga  seorang Psikolog.  Beliau mengatakan, bahwa seseorang yang rutin berolahraga biasanya memiliki jiwa yang sportif, fair dan tidak mudah stress.  

Penyebabnya adalah selain karena memang sedang olah raga dan mencari kesehatan fisik, sebenarnya ia juga sedang melepaskan diri sejenak dari rutinitas keseharian yang memberikan potensi depresi dan kebosanan.  Apalagi rutinitas ibu kota yang sangat padat dan tiada henti seperti sekarang, menuntut untuk selalu fokus menjalani pekerjaan.   
Beliau menambahkan, olahraga adalah salah satu alternatif pelampiasan positif bagi seseorang yang stress dan agresif.  Sebuah jurnal yang ditulis oleh Daniel M.Landers dari Arizona State University mungkin bisa menguatkan perkataan dosen saya.  Menurutnya dalam jurnal tersebut, dari penelitian sejak 1990, ditemukan bahwa ada hubungan signifikan antara olah raga dengan penurunan depresi, dan kecemasan yang berlebihan.  Bahkan disana, olah raga sudah menjadi metode penyembuhan bagi orang-orang depresi selain dari pemberian obat-obat antidepresan.
Itu dari segi kesehatan mental atau jiwa.  Bagaimana dengan manfaat olah raga bagi kesehatan tubuh sendiri.  Jawabnya adalah banyak sekali.  Diantaranya adalah bertambahnya sistem kekebalan tubuh kita, artinya dengan olah raga teratur kita tidak akan mudah terkena penyakit, selain itu tubuh pun tidak mudah lelah.  Jika sudah begitu, kita pun akan dengan senang hati melakukan pekerjaan yang kita suka tanpa harus khawatir terhadap kondisi tubuh kita sendiri.
Bahkan lebih jauh, dengan olah raga, akan menunjang kesehatan kita dimasa tua nanti.  IDEA Health and Fitness Association dalam situsnya mengatakan, aktifitas fisik atau olah raga bisa memberikan efek positif bagi pria dan wanita.  Mereka yang melakukan dengan intensitas sedang sampai tinggi, memiliki 20 persen lebih rendah terkena stroke daripada mereka yang melakukan dengan intensitas ringan.  Sedangkan yang sangat aktif 27 persen lebih rendah. (Sacco dkk, 2006).  Pun demikian dengan segala macam penyakit masa tua seperti jantung, hipertensi, dan sebagainya.
Banyak alasan yang melatarbelakangi kita untuk memulai olah raga. Mungkin kita bisa mulai dengan berjalan kaki.  Karena punya kendaraan dan biasa mengendarai, kebanyakan dari kita, terutama saya, sangat malas untuk jalan ke tempat-tempat yang masih bisa dijangkau dengan jalan kaki.  Ke masjid depan rumah naik motor, ingin foto copy juga naik motor, pun demikian pergi ke warung.
Mari kita sadari betapa banyak manfaat yang di dapat dari olah raga.  Luangkan waktu untuk berolah raga.  Mari kita biasakan olah raga, buat jadwal tetap untuk olah raga.    Mulai dengan mengikuti olah raga yang kita gemari, cari teman, kalau perlu ikut komunitas olah raga untuk memelihara semangat olahraga kita.  Biasakan jalan kaki ke tempat-tempat yang masih bisa dijangkau dengan jalan kaki.
Ajak teman, anak-anak, orang tua, adik, kakak, kakek, nenek, sepupu, paman, bibi, dan pembantu kita sekalipun untuk berolahraga.  Berikan hak kepada tubuh kita masing-masing setelah apa yang kita lakukan pada tubuh kita.  Sungguh tubuh kita memiliki hak mutlak untuk digerakkan, ‘dibebaskan’, diolahragakan dan disehatkan.  Dengan begitu berarti kita telah menghormati tubuh kita sendiri.  Ayo berolahraga, sadari manfaatnya, dan mari kita budayakan hidup sehat dengan olah raga. 


*** Artikel lomba untuk ajang blogging


Kunjungi website BOLA untuk mendapatkan berita-berita aktual seputar olahraga
http://bolanews.com/

Ikuti juga Polling Anugrah Olah Raga Indonesia, klik link di bawah ini
http://www.anugeraholahragaindonesia.com/





Selasa, 14 Februari 2012

Robin Van Persie FC


Foto: Istimewa
Pada awal musim 2004 pelatih Arsene Wenger mendatangkan seorang striker berumur 21 tahun untuk menambah kehebatan Invincible Arsenal.  Robin Van Persie namanya.  Sang pemain pun bersuka cita dengan kepindahannya, terlebih saat itu sudah ada idolanya yang lebih dahulu main di klub asal London utara tersebut, Dennis Bergkamp.  Ia mengatakan sangat senang bisa berada dibawah asuhan Wenger dan bisa bermain bersama idolanya.

Sang pemain dibeli dari klub Belanda, Feyenoord, dengan harga yang tidak murah.  Debutnya adalah ketika menaklukan Man. United 3-1 di ajang Community Shield sebagai pemain pengganti.  Musim pertamanya main adalah pada 2004/05.  Dan gol pertama terjadi di ajang Cerling Cup ketika menghadapi Man. City. Dimusim yang sama gelar FA sudah ia dapatkan di awal karirnya sebagai pasukan Highbury.

Kini sang striker telah berumur 28 tahun, artinya 7 (tujuh) musim karir telah ia habiskan di Arsenal.  Selama karir di Arsenal, jarang sekali ia menghabiskan semusim penuh dalam keadan fit, selalu saja ada cedera yang memaksanya untuk memasuki ruang perawatan, akibatnya ia tidak cukup memberikan kontribusi maksimal meski semua percaya bahwa ia striker kelas dunia.

Tapi tidak dimusim 2011/2012 ini, striker yang mengaku belajar banyak dari Totti ini sedang membuktikan bahwa ia memang ujung tombak yang mampu diandalkan jika cedera tidak menghampiri.  Bahkan bisa dikatakan, musim ini adalah yang terbaik darinya selama berseragam Arsenal.

Statistik yang ada menjadi bukti.  Hingga pekan ke 26 (dua puluh enam) Barclays Premier League (BPL), ia memimpin daftar pencetak gol di angka 23.  Jumlah tersebut juga berarti hampir 50 (lima puluh) persen dari total 53 (lima puluh tiga) gol Arsenal di BPL berasal dari kaki dan kepala sang pemain, plus menjadi top skor assist klub dengan jumlah 8.  Bukan hanya itu saja, ia juga menjadi pemain kedua terbanyak dibawah Shearer (36) dalam urusan mencetak gol dalam berbagai ajang selama satu kalender di angka 35 pada 2011 lalu.  Pencapaian tersebut juga melewati legenda hidup Arsenal, Thierry Henry, yang berada di urutan tiga sebanyak 34 gol.

Ia juga tercatat sebagai top skor klub di dua ajang lainnya, Liga Champions dan FA Cup dengan masing-masing 3 dan 4 gol.  Pujian pun berdatangan.

" Robin terus mencetak gol dan membuat perbedaan.  Saat ini ia setara dengan semua striker terbaik di seluruh dunia, termasuk Messi," ujar gelandang baru Arsenal, Mikel Arteta, dikutip dari bola.net.

"Van Persie telah mencetak banyak gol dan tampil sangat baik sejauh ini", ucap Rooney dikutip dari salah satu berita portal dalam negeri.

Fakta tersebut satu sisi memberikan kesenangan kepada Arsenal dan para pendukung, namun di sisi lain juga menjadi kekhawatiran tersendiri bagi kubu Arsenal.  Kesuburan sang pemain tidak dibarengi dengan kontribusi gol dari pemain lain terutama dari lini kedua.

Perlu diketahui bahwa hampir setiap musim lini kedua Arsenal selalu mencatatkan diri sebagai top skor klub dengan jumlah dua digit.  Fabregas dan Nasri membuktikan di dua musim sebelumnya.  Juga ada Ljungberg dahulu, bahkan sayap kiri era Invincible 2003/04, Robert Pires, menjadi runner up top skor BPL dengan 15 gol.

Semua tidak lepas dari strategi menyerang Arsene Wenger yang memberikan tugas kepada lini kedua, sayap khususnya, untuk menusuk ke jantung pertahanan lawan bahkan kadang berada dibelakang striker.  Strategi ini memang berkebalikan dengan gaya konvensional sepak bola Inggris, kick and rush, yang menugaskan sayap untuk selalu memberikan crossing ke kotak penalti lawan.  Namun pada musim ini, lini kedua lebih sebagai penyuplai bola saja kedepan gawang untuk kemudian di konversi menjadi gol oleh RvP.  Sangat riskan jika sang pemain suatu saat sedang tidak dalam top form.

Statistik lain menjawab hal ini, top skor klub kedua di BPL dibawah pemain Belanda tersebut hanya berjumlah 5 gol, yaitu Walcott disusul 4 gol oleh Arteta dan Gervinho, Vermaelen (3) dan Chamberlain serta Ramsey (2).  Di ajang Liga Champions pun serupa, di bawah RvP (4) hanya ada Walcott dengan 2 gol, sisanya dibagi keempat pemain lain masing-masing satu gol.  Setali tiga uang di FA Cup keseluruhan 4 gol dibagi tiga, Van Persie 2 gol dan Henry juga Walcott masing-masing satu gol.  

Akibatnya Vanpersiedependencia mendera Arsenal.  Beberapa kali Arsenal dimenangkan atau bahkan terselamatkan oleh gol ayah satu anak ini.  Bahkan hitungan ESPN yang dikeluarkan jelang North London Derby, Ahad (26/2) lalu, begitu mencolok, jika gol RvP tidak dihitung Arsenal berada di peringkat 16 !!

Saking seringnya Van Persie mencetak gol tanpa dibarengi pemain lain, sampai-sampai Wenger mengumbar kelegaannya ketika Chamberlain mampu memborong dua gol ketika melumat Blacburn 7-1 pada sabtu, 04/02, di Emirates Stadium.

Alhasil setelah musim telah bergulir hingga paruh kedua kompetisi, pasukan Emirates hanya mampu membukukan 71 gol di segala ajang yang diikuti.  Hanya unggul selisih empat dari semua gol Man.City di ajang BPL saja !!  Tergolong kecil jika berkaca pada filosofi sepak bola menyerang finalis liga champions 2006 ini.  Pada akhirnya berlebihankah jika muncul sebuah joke Robin Van Persie one man show, atau parahnya lagi, Robin Van Persie Football Club !?

*Artikel lomba untuk ajang blogging

Kunjungi website BOLA untuk mendapatkan berita-berita aktual seputar olahraga
www.bolanews.com

Ikuti juga Polling Anugrah Olah Raga Indonesia, klik link dibawah ini
www.anugeraholahragaindonesia.com

Senin, 13 Februari 2012

Henry Lagi (-:

Arsenal kembali melanjutkan tren positif di pekan kedua puluh lima dan keenam sepanjang tahun 2012 ini, setelah di awal tahun mereka dihadapkan pada hasil tiga kekalahan dan satu hasil imbang, tapi di dua pekan belakangan pasukan Emirates sudah mulai akrab dengan kemenangan.

Bertandang ke Stadium of Light, markas Sunderland, pada sabtu, 11/02, RvP cs mampu menang dengan skor 2-1.  Gol dicetak oleh James McClean dari kubu Sunderland dan dibalas dua gol oleh Ramsey dan Henry.

Meski begitu, kemenangan tidak dengan mudah di dapatkan oleh The North London, hal ini ditandai dengan gol penentu kemenangan terjadi pada masa injury time, tepatnya di menit kesatu dari tiga menit tambahan.  Taktik Martin O'Neil, pelatih Sunderland yang membuat Arsenal harus bekerja keras hingga menit terakhir. Pelaltih asal Skotlandia tersebut menerapkan taktik bertahan dan hanya mengharapkan serangan balik.

Namun, Black Cats, julukan Sunderland, mampu unggul terlebih dahulu melalui gol James McClean pada menit 70.  Sang pemain menempatkan bola di pojok kiri gawang Szczesny setelah pada beberapa detik sebelumnya, McClean berhasil memanfatkan terjatuhnya Mertesacker ketika hendak mengamankan bola.  Gol tersebut bisa dikatakan berbau keberuntungan, karena McClean berhasil memanfaatkan jatuhnya Mertesacker akibat cedera tanpa sempat mengamankan bola terlebih dahulu.  Pada akhirnya bek asal Jerman harus ditandu keluar lapangan.

Tersengat gol tersebut, Arsenal mengurung daerah Black Cats.  Hasilnya, lima menit setelah gol McClean Arsenal berhasil membalas melalui pengganti Mertesacker, Ramsey.  Pemain Wales tersebut menyepak keras kulit bundar ke gawang Mignolet yang sempat mengenai tiang kanan dan kiri sebelum akhirnya bola masuk.

Pasukan O'Neil bukan tanpa serangan, tercatat dua kali Chris Gardner benar-benar membuat Szczseny jatuh bangun mengamankan gawang.  Pertama adalah bola hasil buangan corner kick di voli langsung ke pojok kiri gawang Polandia tersebut, kemudian dari proses yang hampir sama, Gardner melakukan hal serupa, kali ini ke pojok kanan kiper nomor satu Arsenal tersebut.  

Kemudian memasuki menit pertama tambahan waktu, Arshavin yang baru bermain pada menit 85, mampu memberikan umpan manis di mulut gawang Sunderland untuk kemudian dicocor oleh Henry.  Skor 2-1 untuk RvP cs. tidak berubah di sisa tiga menit tambahan waktu.

Gol Henry tersebut bisa dipastikan menjadi gol terakhirnya di Arsenal pada ajang BPL musim ini, sang legenda sudah harus kembali dari masa peminjaman ke New York Red Bulls pada 17 februari mendatang.  Tapi tambahan satu gol ke gawang Sunderland mengokohkan pemain sebagai pencetak gol sepanjang masa Arsenal menjadi 229 gol.  Pemain keluaran Clairefontane tersebut berpeluang menggenapkan menjadi 230 jika pada 15 Februari nanti, ia dimainkan oleh Wenger di ajang Liga Chanpions menghadapi Milan pada 1st Leg babak 16 besar. 

Dengan gol tersebut pun Henry memberikan statistik cukup baik selama masa dua bulan peminjaman, yaitu 6 kali main, semuanya sebagai pemain pengganti, dan 3 gol, jika dirata-rata ia mencetak 1 gol setiap 2 pertandingan.  LEGEND !!

Kredit tersendiri patut diberikan kepada sang arsitek Arsene Wenger, pria Prancis melakukan tiga pergantian pemain dan ketiganya yang pada akhirnya memenangkan Arsenal.  Dimulai pada menit 70, Ramsey yang masuk menggantikan Mertesacker karena cedera, berhasil mencatatkan diri di papan skor lima menit setelah bermain, kemudian Arshavin yang nenberikan assist manis kepada Henry yang juga masuk di menit 68 hingga gol kemenangan tercipta.  He fucking knows what will and did he to do.

Selain itu partai tersebut juga menjadi sejarah tersendiri untuk gelandang Mikel Arteta, pemain keluaran La Masia tersebut untuk pertama kali sepanjang membela Arsenal berhasil melakukan 116 passing dengan tingkat akurasi mencapai 94 persen setelah pada musim lalu, Jack Wilshere, telah melakukan terlebih dahulu pada pertandingan melawan Stoke City sebanyak 104.  Statistik tersebut menjawab begitu vitalnya kedua pemain ini.

Tripoin tersebut akhirnya menempatkan Arsenal kembali ke zona liga champions di posisi empat, menggeser Chelsea yang kalah di Goodison Park, kandang Everton, dengan skor 2-0.  Kedua tim memiliki poin sama, 43, hanya London Utara unggul selisih gol.