![]() |
Barcelona, unbeaten di Camp Nou dengan rekor mengagumkan |
Liga Inggris, Italia,
Spanyol, dan Jerman. Tidak ada penggila
sepak bola yang memungkiri bahwa keempat liga tersebut adalah yang terbaik di
Eropa, atau mungkin sejagat, tapi akan menjadi perdebatan yang panjang jika membicarakan siapa yang
terbaik dari keempat liga tersebut.
Namun jika rujukannya adalah liga champion, koefisien liga inggris masih
jauh lebih baik dari ketiga pesaingnya.
Tapi bukan hal itu yang akan saya tulis disini. Terdapat fakta menarik dari keempat liga terbaik Eropa ini. Mereka memiliki kesamaan, setidaknya hingga musim memasuki paruh kedua. Masing-masing liga tersebut memiliki delegasi yang tercatat sebagai tim yang belum terkalahkan di kandang sendiri. Bahkan salah satunya belum terkalahkan sepanjang musim ini, baik kandang maupun tandang.
Tidak percaya !? Mari tengok papan klasemen di tiap liga tersebut, dan temukan angka ‘0’. Tidak perlu kecermatan untuk menemukan angka tersebut, karena angka tersebut akan sangat mencolok diantara banyak angka lain. Anda akan menemukan angka tersebut berada di daftar ‘K’ yang berari kalah, namun dikandang sendiri. Setelah itu perhatikan juga ketika mereka bermain di ajang cup competition.
Menjadi luar biasa mengingat hal tersebut terjadi di era sepak bola modern seperti saat ini, apa lagi musim telah bergulir hingga mendekati akhir. Artinya paling tidak terdapat 13-20 pertandingan kandang yang telah dijalani.
Klub-klub tersebut adalah Barcelona, Juventus, Liverpool, dan Borussia Monchengladbach. Mereka yang belum memeroleh kekalahan satu pun di rumah sendiri.
Liverpool
Klub dari Inggris ini
menjadi satu-satunya klub di luar empat besar yang mampu menjaga keperawanan
dirumah sendiri dari kekalahan. Keangkeran
Anfield memang sudah menjadi rahasia umum.
Duo Manchester yang sedang merajai Barclays Premier League (BPL) pun
dibuat bertekuk lutut di Anfield. Meski
pada laga melawan City hasil imbang 2-2, namun Silva cs harus pulang dengan
kekecawaan karena harus tersingkir dari Carling Cup dengan kekalahan aggregat
3-2.
Mereka telah bermain sebanyak 12 pertandingan BPL di kandang, rinciannya adalah 4 menang, 8 seri, dan belum kalah. Selain itu The Reds juga telah menjalani tiga pertandingan FA Cup, yaitu ketika menghantam Oldham 5-1 dan MU dengan skor 2-1, serta Brighton 6-1. Di ajang Carling Cup pun Gerrad cs telah memainkan satu laga di kandang melawan Man. City dengan skor 2-2 ketika terjadi semi final 2. Jika di total, Reds telah menjalani 16 match, 7M, 9S, 0K, dengan catatan 29 memasukkan dan 13 kemasukan.
Ironisnya, mereka juga tercatat sebagai klub yang sulit memeroleh kemenangan dirumah sendiri dengan sembilan kali seri.
Sebenarnya ada satu lagi tim yang belum terkalahkan yaitu Man. City, bahkan pencapaiannya melebihi The Reds dengan 13 kali main dirumah dalam ajang BPL dan seluruhnya menghasilkan tripoin!!! Hanya saja rekor tersebut menjadi cacat ketika pada FA Cup kalah 2-3 dari Man. United dan semifinal 1 Carling Cup mereka takluk 0-1 dari The Reds.
Well, menarik ditunggu siapa yang akan meruntuhkan Anfield untuk kali pertama di musim ini, mengingat mereka masih harus menjamu Chelsea, City, dan Arsenal di ajang BPL.
Juventus
Torehan jauh lebih baik
dilakukan oleh Juventus. Selain belum
kalah di Juventus Arena, mereka pun belum kalah di pertandingan tandang. Hingga 24 kali bermain, mereka masih untouchable.
statistic yang ada mencatat mereka berhasil mengumpulkan 50 poin
hasil dari 13 menang dan 11 seri.
Fakta tersebut bukan tidak mungkin menjadikan sang allenatre Nyonya Tua, Antonio Conte, untuk membidik rekor yang lebih jauh, yakni menyamai I Rossoneri pada musim 91-92 ketika berhasil meraih scudetto tanpa sekalipun memeroleh kekalahan.
Namun yang memerihatinkan adalah rekor seri Juve pun akan menjadi masalah. Dengan rekor belum tersentuh kekalahan seharusnya mereka bisa melaju lebih jauh dari Milan, tapi kenyataan beda 1 poin dan duduk di tangga kedua meski menyimpan satu pertandingan dengan Milan yang sudah merasakan 3 kali kalah, perlu diperbaiki. Jangan sampai rekor tak tersentuh kekalahan selama satu musim tidak berujung scudetto, seperti pada masa 78-79 ketika Perugia mengalami 19 seri.
Barcelona & Monchengladbach
Setali tiga uang
Barcelona demikian. Bermain 12 kali di
Camp Nou, 11 kemenangan, dan 1 seri diperoleh dengan 50 memasukkan dan 4
kemasukan. Jika ditotal dengan bermain 3
kali di liga Champions serta Piala Raja dan Piala Super Spanyol, artinya mereka telah bermain sebanyak
20 kali, berapa statistiknya!? Muncul angka mencolok 16 menang, 3 seri dan 0
kalah. Selisih golnya pun amat jomplang 75 memasukkan hanya berbalas 8 gol !!! Alamaakkk. Tidak berlebihan jika memang mereka
disebut juara dunia, dan memang demikian.
Rekor seperti ini menjadi lebih mengejutkan ketika muncul nama Borussia Monchenggladbach. Klub yang kini bertengger di papan ketiga klasemen Bundesliga sampai pada pekan 23, belum sekalipun terkalahkan di kandang, bahkan beberapa diantaranya berhasil menaklukan juara bertahan Dortmund dan Bayern Muenchen. Jika ditambah sekali main di DFB Pokal berarti mereka telah 13 kali main dengan catatan 9 menang, dan 4 seri, selisih gol 28 berbanding 9.
Memang, kandang merupakan tempat paling potensial untuk meraih hasil maksimal atau paling tidak menangguk sebiji poin. Klub promosi-pun sangat mungkin meraih poin penuh dari tim besar dirumah sendiri, seperti yang terjadi pada Swansea City ketika menaklukan Arsenal 15 Januari silam. Atau di Italia ketika Novara menang tipis 1-0 Inter pada 12 Pebruari lalu.
Kunjungi website BOLA untuk mendapatkan berita-berita aktual seputar olahraga
http://bolanews.com/
Ikuti juga Polling Anugrah Olah Raga Indonesia, klik link di bawah ini
http://www.anugeraholahragaindonesia.com/